Wednesday, November 30, 2016

Belitung: Keindahan Belitung Utara

Setelah postingan sebelumnya main ke beberapa tempat yang ada di berbagai lokasi di Belitung, sekarang saya akan membahas pantai-pantai cantik di daerah Belitung Utara. Kalau dari pusat kota, mungkin sekitar 45 menit hingga 1 jam mencapai pantai. Rasanya ngelihat pantai di sini, udah kayak candu, pengen dilihat terus-menerus. Pasirnya putih, bersih, ditambah lagi puluhan bebatuan yang berukuran dari kecil hingga besar menghiasi. Selain itu, wisata alam unggulan di belitung rata-rata berada di Belitung Utara ini, seperti Pulau Lengkuas, Pantai Tanjung Tinggi, Pantai Tanjung Kelayang, dan lain-lain. So, kamu harus coba buat sailing trip ke Pulau Lengkuas dan beberapa pulau kecil lainnya.

1. Pantai Tanjung Kelayang
Pantai ini menjadi salah satu starting point untuk memulai sailing trip melihat beberapa pulau-pulau. Seperti pada umumnya, karakteristik pantai di Belitung yang dihiasi hamparan batuan granit yang unik. Entah kenapa saya menjadi senang melakukan sailing trip, semenjak pertama kali sailing trip di Labuan Bajo awal tahun 2015 lalu. Airnya bening, saya bisa melihat dasar dan bentukan karang yang ada di dasar. Biaya sewa perahu sekitar Rp 400.000,- kebetulan saya sudah termasuk alat snorkel, kapasitas juga bisa sampai 10 orang. Nah dari sini udah terlihat salah satu icon dari tempat wisata ini. Apalagi kalau bukan tumpukan batu secara alami yang menyerupai kepala burung, yakni Batu Kelayang yang menjadi maskot dari Sail Wakatobi - Belitung 2011 lalu. 

Batu Kelayang

Friday, November 25, 2016

Watu Lawang: Short Escape to Imogiri

Aktivitas favorit di pagi hari yang asik tapi orang keseringan mager buat ngelakuinnya adalah melihat sunrise. Bener gak? Haha. Yogyakarta memang menyuguhkan banyak tempat terbaiknya untuk menyaksikan keindahan sunrise. Baik menyaksikannya dari atas bukit atau gunung, atau mungkin dari pantai. Kali ini saya mencoba menikmati pagi hari saya di salah satu tempat di Imogiri. Watu Lawang, itu pertama kali saya baca ketika saya yang sebenarnya ingin mengantar Bunda untuk menyaksikan sunrise di Kebun Buah Mangunan.




Tuesday, November 15, 2016

Apa kabar mahasiswa semester tua? Sehat?

Saya masih ingat saat masih menjadi maba unyu, kalau dulu mau lulus SMA ya tinggal ujian nasional aja. Lalu bagaimana dengan kuliah? Tentunya sangat berbeda. Melihat senior-senior yang semester 5 dulu mulai mikir KKN dimana, yang semester selebihnya udah mulai mikirin bakalan skripsi tentang apaan. 

"Pengen nih lulus 3,5 tahun, bisalah ya"
"Ah masih jauh juga skripsian"
"Nikmatin dulu aja masa-masa jadi maba"

Saya nggak pernah nyangka waktu berlalu secepat ini. Akhirnya resmi menjadi mahasiswa semester tua juga karena sudah bisa mengambil skripsi. Awal-awal masuk UGM ya mikir bakalan susah nggak ya kuliah di UGM, apalagi jadi mahasiswi rantauan. Setelah masa-masa asik-asikya jadi maba terlalui, melewati semester 1, semester 2, semester 3, semester 4, mulai sadar kalau sebentar lagi punya adik angkatan lagi. Sudah ikutan organisasi ini dan itu, lompat ke sana sini, mencoba mencari kenalan dan pertemanan. Eh dah KKN aja. Dengan berakhirnya KKN udah deh tanggungan yang sangat jelas tersisalah 'skrip-si'. 

Friday, November 11, 2016

Belitong: Laskar Pelangi, Ahok dan Balitung

Halo!
Niat untuk menulis di blog kembali muncul, setelah seminggu kemarin sudah melakukan ritual (re: travelling) untuk penyegaran mata, pikiran, otak dan (mungkin) hati. Terakhir menginjakkan kaki di Pulau Sumatera, tahun 2014 lalu saat ke Palembang, masih penasaran sama cantiknya daerah-daerah di Sumatera. Sebenernya niat buat ke Belitung sudah ada sejak awal tahun ini, tapi ya terpentok waktu dan yang diajak, jadinya baru terlaksana di akhir Oktober kemarin. 

Nyaris terulang...
Tragedi ketinggalan pesawat kembali terjadi pada saya. Padahal pagi-pagi di hari saya akan berangkat, sudah saya cek jadwal keberangkatan. Sayangnya salah lihat jam. Saking seringnya dan nyamannya mengambil penerbangan terakhir entah saat pulang ke Bali, atau ke Jakarta, otak saya sudah tersetting kalau penerbangannya termalam. So, yang saya lihat jam 20.40, ternyata itu jam saya tiba di Jakarta. Mbyar! Sedangkan jam 18.00 masih siap-siap di kos dan belum mandi. Well, kena nasehat dari Ayah, dan memang ini pure kesalahan saya nggak ngecek dengan benar. Untungnya tiketnya masih bisa di reschedule. Fiuh. Belum selesai, nyampai bandara baru sadar kalau laptop tertinggal. Oh damn! Padahal rencananya mau nyicil beberapa kerjaan. Beruntung ada teman saya yang super baik mau membawakan beberapa barang yang tertinggal di kosan.