Friday, May 25, 2018

Liburan di Bali: 10 Tempat Rekomendasi di Ubud

Bali memang nggak ada habisnya kalau mau dijadiin tempat buat berlibur, termasuk bagi saya sendiri yang asli dari Bali. Terkadang memang benar ya karena menganggap “dekat” jadi kapan saja bisa ke sana. Tapi kenyataanya jujur aja, saya belum pernah benar-benar jalan-jalan dan menikmati suasana Ubud sepenuhnya. Dulu pernah waktu SMA, sama teman-teman sepedaan pagi-pagi di sekitaran Ubud, kemudian berenang. Lalu pulang deh.  Setelah bertekad untuk berlibur di Ubud bersama sepupu saya, terlaksanalah 2D1N di Ubud kali ini. Yeay!

Jalan-Jalan ke Ubud

Menuju Ubud

Tidak sulit sih untuk mencapai Ubud, bisa pakai kendaraan pribadi, atau pakai jasa travel yang menawarkan berbagai jenis paket menarik. Saya sendiri sih memilih naik motor ke Ubud bersama sepupu saya, karena lebih cepat, lebih mudah nyelip sana-sini mengingat biasanya Ubud kalau weekend selalu padat alias macet. Kalau dari Denpasar biasanya tidak sampai 1 jam sudah sampai Ubud, tergantung macetnya jalanan. Tanya google pun pasti langsung memberikan pilihan jalur tercepat untuk kamu yang mau ke Ubud.

Nginep dimana?

Salah satu kegiatan yang paling saya suka kalau liburan adalah hunting penginapan murah. Eits, nggak cuman murah sih yang biasanya saya cari, tapi yang lokasinya cukup strategis, hasil reviewnya juga oke, dan penampilan kamar yang menarik. Nah, untuk kali ini entah kenapa pengen banget nyari kamar yang ada kelambunya sebagai dekorasi. Setelah nyari-nyari harga yang pas, kami memilih menginap di Gembala Homestay, yang sebenernya belum ada hasil reviewnya, tapi saya punya firasat baik mengenai tempat ini.

Gembala Homestay

Dan benar saja! Pelayanannya sangat baik dari pemiliknya langsung, kamarnya tidak begitu banyak, mungkin hanya 6 kamar. Ukuran kamarnya standar, tidak begitu sempit. Penataannya pun apik, terdapat teko pemanas air, gelas, lemari, dan sebagainya yang menjadi standar penginapan. Kamar mandinya bersih banget! Ada showernya dan closet duduk, diluarnya ada wastafel dan ada hiasan bunganya gitu. Btw di sini menggunakan kipas ya, menurut saya sih cukup adem kalau di Ubud jadi nggak begitu masalah tanpa AC. Setelah check-in, kami disuguhkan rujak gratis dari pemiliknya hehe. Lumayan.

Sarapan pun disediakan oleh pemilik. Enak banget! Pancake banana plus madu, teh, dan potongan buah papaya dan semangka yang segeeer banget. Kalau kamu mau masak, ada fasilitas dapur bersama juga lho. Jadi nggak ribet kalau tiba-tiba pengen makan malem-malem.


Sarapan Pancake Banana dan buah

Harganya?

Seingat saya waktu itu memang sedang promo jadi harganya ‘hanya’ Rp 150.000 permalam, dengan harga segitu tentunya murah banget dengan fasilitas dan pelayanan yang oke banget. Jaraknya pun nggak begitu jauh dari pusat Ubud. Paling cuman 5 menit sudah sampai ke tempat-tempat menarik di kawasan pusat Ubud. Bisa langsung check aja di aplikasi pemesanan hotel, waktu itu saya memesan via booking.com. Sampai saya memposting ini, harganya sekitaran Rp 170.000/malam. Saya sangat merekomendasikan tempat ini untuk yang mau menghemat di Ubud.  

Mainnya kemana aja?

Oke selanjutnya ngebahas kemana aja sih mainnya kalau ke Ubud. Jawabannya: banyak banget. Sekarang tergantung berapa lama kamu bakalan stay di Ubud. Karena saya hanya dua hari, dan nyampe Ubud udah siang, jadi saya sudah mempertimbangkan beberapa lokasi yang akan saya kunjungi. Tentunya sebagian besar tempat yang saya kunjungi pun belum pernah saya kunjungi sebelumnya.

1. Menyusuri Jalan Monkey Forest
Saya sesungguhnya belum pernah sih masuk ke Monkey Forest, tapi saya lebih berminat untuk menyusuri jalanan ini hingga menuju Ubud Palace. Sepanjang jalan satu arah ini, kebanyakan kendaraan terparkir rapi di sisi kiri jalan, ada banyak kios-kios dan juga tempat makan yang berjejer. Ini pertama kalinya saya benar-benar merasa menjadi turis di ‘rumah sendiri’. Banyak juga barang-barang bermerek yang dijual sepanjang jalan ini.




2. Ubud Palace
Diujung perempatan Jalan Monkey Forest, ada Ubud Palace, tempat tinggalnya keluarga kerajaan Ubud, tapi pengunjung hanya bisa memasuki area luarnya saja, tidak sampai ke dalam rumah utamanya. Setidaknya untuk melihat-lihat kawasan jaba dari tempat tinggal keluarga raja Ubud.



3. Gelato Secrets
Panas-panas jalan kaki enaknya beli yang dingin-dingin dong. Selanjutnya saya membeli gelato di Gelato Secrets. Pilihan rasanya cukup banyak dan ‘unik’ bagi saya. Tempatnya tidak begitu besar. Jadi biasanya orang beli, langsung dimakan sambil jalan. Harganya untuk satu scope Rp 30.000, dua scopes Rp 45.000, dan tiga scopes untuk cup saja Rp 60.000. Mereka juga menyediakan menu lain sih, seperti minuman.

Pilihan rasa gelato yang disediakan


4. Pasar Ubud
Perlu belanja oleh-oleh atau mungkin barang-barang unik dari Ubud, bisa banget buat mengunjungi Pasar Ubud, yang ada di seberangnya Gelato Secrets. Saya pun masuk untuk cuci mata saja, sedangkan sepupu saya beli topi, karena lupa bawa topi padahal cuaca lagi panas-panasnya. Jangan lupa untuk menawar ya biar sesuai dengan harga di kantong hehe.

Barang-barang jualan yang ada di Pasar Ubud

5. Terasering Tegalalang
Setelah berjalan-jalan sekitaran pusat Ubud, kami mengunjungi Tegalalang Rice Terrace yang terkenal akan pemandangan sawahnya. Kebetulan sudah agak sore, jadi paslah untuk mengendarai motor menuju Tegallang. Tempatnya tidak begitu jauh, jaraknya sekitar 9 km, ditempuh dengan waktu kurang dari 30 menit. Ikuti saja Jalan Raya Tegalalang. Tidak ketemu? Tanya mbah google maps hehe. Nanti di kanan sudah disuguhkan hamparan sawah yang memanjakan mata. Jika kamu membawa mobil lokasi parkirnya ada di kiri jalan dan ada petunjuk ‘plang’nya. Sedangkan untuk motor lebih fleksibel, bisa parkir dimana pun yang ada tukang parkirnya. Sesungguhnya ke sini sih nggak bayar, cuman bayar seiklasnya aja. Kalau mau mengelilingi seluruh kawasan capek juga sih. Lumayan dah ngadem lihat yang ijo-ijo semuanya, oh iya lumayan naik turun juga lho sekalian olahraga.



6. Seniman Coffee
Oke setelah cukup berolahraga di Terasering Tegalalang, kami mampir ke Seniman Coffe untuk meneguk kopi. Awalnya sih teman saya yang merekomendasikan tempat ini karena kopinya enak katanya. Cafenya dua lantai, ruang berAC dan tidak, kebetulan karena kepanasan habis jalan, kami memilih untuk ngadem di ruang berAC. Untuk range harga sih normal seperti café pada umumnya, start dari Rp 30.000 untuk kopinya. Btw, nggak cuman kopi aja lho, masih banyak minuman sehat yang ditawarkan di tempat ini. Ada cemilannya juga yang bisa kamu santap selagi ngopi.



7. Pasar Gianyar
Setelah mandi dan menikmati sunset di balkon atas penginapan, kami memutuskan untuk makan di Pasar Gianyar. Jaraknya sekitar 10 km dari penginapan. Udah lama juga nggak makan di Pasar Gianyar, jadi kangen pengen makan di sana. Pilihan makananya sebenarnya agak mirip sih, kebanyakan masakan tradisional Bali. Tapi ada lalapan juga kok, buat yang pengen makan selain babi. Saya pun memilih makan ayam dengan sambal matah tentunya. Harga makannya sih bervariasi, ada yang Rp 10.000 – Rp 30.000, tergantung dari isi lauknya. Jadi jangan lupa nanya aja dulu harganya dan isinya apa aja.

Favorit! Ayam + Sambal Matah

8. Bukit Campuhan
Keesokkan harinya, pagi-pagi kami mengunjungi Bukit Campuhan yang jaraknya kira-kira 15 menit dari penginapan, jaraknya 4,7 km. Tempat ini biasanya buat yang mau olahraga pagi-pagi, seperti jogging atau sepedaan sih. Tempatnya cukup luas kalau dikelilingi. Biasanya juga menjadi lokasi buat foto-foto pre-wedding atau mungkin buku tahunan juga. Saya sih menyarankan kalau ke sini pagi-pagi atau sore sekalian ya.


9. Clear Café
Setelah jalan-jalan santai, pengen yang adem lagi, kali ini kami mencoba minuman di Clear Café yang nggak jauh juga dari kawasan pusat Ubud yang kemarin kami kunjungi. Tempatnya cozy dan nyaman banget. Saya seneng banget ngeliat desain dan konsep café nya jadi adem gitu ngeliatnya. Di sini pun minumannya rata-rata yang sehat juga, semacam jus, tapi dengan berbagai kreasi gitu. Untuk range harganya start dari Rp 5.000 lho. Pilihan menunya beragam banget. Btw, kmau bisa download menunya juga sebelum belanja, jadi udah ada bayangan mau pesen apa. Di sini juga menyediakan fasilitas spa, kalau yang pengen santai. Di lantai duanya, ada tiang perosotan buat turun gitu deh, kayak yang ada di pemadam kebakaran. Boleh banget dicoba lho!  





10. Cat Café Ubud

Setelah minum, kami mencoba makanan yang ada di Cat Café Ubud yang tentunya bahannya sehat semuanya. Kamu bisa puas bermain dengan puluhan kucing yang ada di sini, yang tentunya lucu-lucu banget dan cenderung pemalas hehe. Yang membuat kamu bakalan ngerasa makin gemes ama mereka. Cat Café Ubud ini ada di lantai dua, jadi mungkin kamu awalnya agak sulit untuk menemukannya karena berada tepat di tikungan jalan gitu. Parkirnya juga agak susah sih kalau kamu membawa mobil. Di sini juga menyediakan merchandise yang berhubungan dengan kucing gitu. Kami menghabiskan waktu di sini sampai pukul 16.00 sebelum akhirnya pulang ke Denpasar. 





Kucingnya polos banget

Nah, itu tadi beberapa rekomendasi tempat yang bisa kamu kunjungi kalau liburan di Ubud. Sebenarnya masih ada banyak pilihan tempat, sesuai dengan selera tentunya mau berwisata di alam, atau wisata kuliner, atau sekedar santai-santai saja. Semoga bermanfaat ya!


Cheers!

No comments:

Post a Comment