Saturday, February 13, 2016

Walau Badai Menghadang…..huf

Sesuai janji postingan sebelumnya, gue bakalan posting cerita selanjutnya as soon as possible. Setelah hari pertama berjalan dengan mulus, walaupun kaki terasa cukup lelah karena jalan kaki ke sana sini.

2 Februari

Hari ini gue memutuskan untuk bangun rada siang aja, soalnya tempat yang mau dikunjungi masih sekitaran satu komplek gitu jugaan. Alhasil, jam 8 waktu setempat baru mandi dan siap-siap buat check out. Sarapan pagi itu sereal dan segelas teh tarik hangat. Nyam! Setelah habis, nambah sepotong roti lagi hehe. Setelah itu, gue sama temen gue mencoba untuk membuat tempat fix yang bakalan dikunjungi hari itu. Setelah check out, uang deposit pun dikembalikan. Oh ya, jangan khawatir, kamu masih tetap bisa nitip barang-barang kamu walaupun sudah check out dan aman kok! Staff bakalan masukin barang-barangmu ke dalam staff room gitu yang dikhususkan untuk penitipan barang gitu.

BUGIS STREET
Menjadi pilihan tempat pertama yang kami kunjungi hari itu. Kenapa? Biasa beli-beli barang atau oleh-oleh sesuai budget ala mahasiswa kayak kita ini. Tempatnya gak jauh-jauh banget dari tempat penginapan, cukup naik bus terus turun di depan bugis junction. Harga barang-barang di bugis street memang murah dan terjangkau. Harga gantungan kunci biasa SGD10 per 24 pcs. Harga tas semacam goodie bag gitu beli 1 harganya SGD 4, beli 2 jadi SGD 7, beli 3 jadi SGD 3. Makin banyak beli makin banyak diskonnya. Di sini juga banyak cemilan asal Jepang sama Korea juga lo! Kayak kitkat, terus pepero, dan cemilan eksis di Jepang sama Korea gitu dah.
Ini tampak depan dari Bugis Street

source: www.thousandwonders.net
Ini salah satu bus yang dari Singapore ke Johor Bahru





MERLION PARK
Tempat selanjutnya adalah ikon nya Singapore! MERLION PARK! Patung singa yang mengucurkan air dari mulutnya ini memang udah dikenal sebagai ikonnya Singapore. Gue kira ukurannya cuman dua meteran doang, eh ternyata gede juga. How to get there? Bisa mulai jalan dari Raffles Palace MRT, atau Bayfront MRT. Paling pas sih sebenarnya naik bus. Agar lebih mudah pakai bus yang mana, berhenti dimana gunakanlah fasilitas Google Maps di smartphone kamu.




VIVO CITY DAN… MALAPETAKA
Why? Di sinilah awal dari masa-masa terburuk gue di Singapore dimulai. Awalnya berniat main ke Sentosa Island tapi malah berubah jadi mimpi buruk. Semua berawal dari mencari lokasi terdekat untuk menuju Sentosa Island, akhirnya kami memilih naik bus, tapi ternyata dari Vivo City-lah yang terdekat. Kami pun turun, kemudian menyebrang dan berniat kembali ke Vivo City. Naik bus lagi, dan berhenti di Harbour Front MRT dan di saat mau mengabil handphone ternyata…ia sudah lenyap tidak ada di tas. Terakhir kali inget banget masih gue pegang waktu di Vivo City lalu lupa. Gue dan temen gue bagi tugas, dia balik ke Halte bus Vivo City, gue ke tempat naik bus terakhir. Gue panik, tapi mencoba untuk tetap tenang. Mau naik bus, ternyata STP gak berfungsi di bus itu, gue memilih untuk lari! Iya lari sekitar 2 kilometerlah, dengan kondisi lagi haus dan lapar. Tapi itu semua terlupakan. Sampai di halte bus terakhir naik, gak ada tanda-tanda iPhone gue. Gue masih tenang, akhirnya kembali ke Vivo City tempat meet up dengan temen gue yang nyari di sana duluan. And then, NIHIL. Enggak ada. Akhirnya gue lapor ke bagian informasi bus, yang lumayan juga jalannya. Sampai disana kasi penjelasan kalau iPhone gue ilang, kemungkinan di bus. Untungnya masih ingat nomor busnya. Hal selanjutnya adalah HOW TO CONNECT TO WIFI? Soalnya handphone temen gue kebetulan iPhone juga tapi gak ada koneksi jadi gak bisa pake Find My iPhone. Mulailah frustasi. Akhirnya kita kembali ke stasiun MRT, gue nanya petugas di sana dimana bisa dapat konesi free-wifi tapi tetep aja nihil. Ini nih super minusnya Singapore menurut gue, susah banget dapet free-wifi. Padahal di sana tertulis ada layanan free-wifi tapi gak ada wifinya. Sht. Akhirnya gue mencoba di lantai bawah dekat dengan MRT. Tetep nggak ada.

Oke, gue memilih untuk bertanya pada orang-orang baik yang bersedia buat tethering ke hape temen gue. Orang pertama cewek, gue berani nanya karena ada eye contact antara kita, sayangnya dia gak ada koneksi internet, walaupun handphonenya iPhone. Orang kedua juga gak punya, orang ketiga yang akhirnya menjadi penolong. Dua cewek kayaknya masih SMA, kebetulan pake iPhone juga, terus gue menjelaskan keadaan gue saat itu. Mereka bersedia tethering data internet dan menunggu kami. Oke lokasi iPhone gue terdeteksi setelah satu jam hilang, dan baterainya semakin menipis, karena pas banget waktu ilang sisa 17% doang. Sayangnya, lokasinya jauh di bukit gitu. Awalnya gue kira taman tapi ternyata bukan. Mencoba menghubungi tapi tidak ada respon.

Kami pun meluncur ke tempat terdekat dengan lokasi terakhir iPhone. Sampai sana masalah lagi adalah tidak ada koneksi! Sial! Akhirnya gue minta tolong sama bapak yang lagi nongkrong di depan veranda hotel. Untungnya bapaknya baik dan mau nolongin. Lokasi semakin dekat tapi masih bingung dengan lokasi yang berpindah-pindah. Entarnya deket lokasi pertama, trus ntarnya pindah jadi deket hotel gitu. Bahkan pegawai hotel di sana juga nolongin, OMG gue percaya memang banyak orang baik juga kok. Mencoba berjalan ke lokasi paling akhir, tapi nihil, lokasi itu hanya tanah lapang gitu doang. Makin bingung, ini sebenernya lokasi iPhone dimana sih. Oke akhirnya lokasi terupdate itu ada di atas bukit. Mau nggak mau gue jalan terus lari ke tempat itu, sekitar 3 kilometerlah dengan jalan menanjak. Jalanannya sepi, hanya ada beberapa rumah elite doang. Makin deket, akhirnya ketemu sama sopir taxi yang mau juga sharing internet, dan ternyata lokasi iPhone udah move lagi, ke tempat yang lebih gak jelas sebenernya. Dia pun cerita kalau dia juga sempat kehilangan iPhonenya dan gak pernah ditemukan walaupun sudah lapor ke polisi. Makin pupus harapan gue waktu itu. Udah sangat amat lelah dengan segalanya. Semakin dekat dengan lokasi iPhone, eh jalan menuju tempat itu dipalang dan ditutup. SO HOW? Sampai supir taxi itu bingung gimana cara handphone gue bisa di sana. Ntah kenapa gue mikir kalau ini memang janggal. Mulai dari cara tuh handphone ilang dan lokasi keberadaannya. Well, iPhoneku akhirnya offline karena kehabisan baterai. Bye.

Kami pun kembali ke hotel yang paling dekat dengan lokasi tempat mencari handphone gue, namanya Hotel Fragnce. Kami dipersilahkan untuk duduk dulu. Gue Cuma bisa menghela nafas. Mau nangis? Apa yang mau ditangisin? Handphone? Jugaan kagak bisa balik juga. Waktu itu beneran gak bisa mikir, cuman mikir gimana cara dapetin handphone itu, gue masih percaya kalau pun ada yang ngambil handphone itu semoga orang baik. Sempat terfikir untuk give up pada perjalanan selanjutnya, memilih untuk nginap lagi sehari di Singapore, kalau nggak ketemu besoknya yaudah mau balik aja ke Indonesia.

Namun, teman gue meyakinkan buat lanjut ke plan awal, yaitu tetep ke Malaysia. Gue mencoba untuk berfikir jernih. Tenang. Dan akhirnya gue memilih untuk lanjut ke Malaysia seperti plan awal. Hari itu gue ngerasa super lelah. Udah itu aja. Gak ada kata-kata lain lagi. Gue baru makan lagi jam 9 malam di sana. Itu baru makan besarlah, makan nasi lemak. Itu pun nggak habis. Nggak kayak gue yang biasanyalah. Kalau lagi normal pasti mesen dua porsi tuh saking lapernya. Gue mencoba ikhlas melepas iPhone itu walaupun dia baru juga sebulan. So sad. Malam itu baru bilang sama ayah kalau iPhone itu sudah menghilang.

Oke, setelah sampai di Kranji MRT, pindah ke arah bus dengan kode 170x woodlands – johor bahru check point. Nggak perlu bayar lagi kalau kamu masih pake STP kok! Nggak sampai 10 menit, sampai di woodlands check point, di sini cek paspor terus dicap menandakan udah meninggalkan Singapore. Lanjut lagi naik bus dengan kode 170x yang mana aja boleh kok yang penting setipe aja busnya. Sampai di Johor Bahru check point, turun lagi, lewatin imigrasi terus dapet cap yang menandakan masuk Malaysia. Setelah itu, gue dan temen gue berpisah. Gue lanjut naik kereta ke Kuala Lumpur, dia naik bus. Stasiun JB Sentral, dekat banget dari JB Check Point kok, jadi cukup jalan kaki aja. Setelah itu, pas banget nyampe JB Sentral keretanya udah datang, gue langsung aja naik ke kereta terus ngabarin ayah lewat sms kalau udah mau berangkat ke Kuala Lumpur.


Gue menyadari, hari itu sangat melelahkan buat gue. Saking lelahnya, nangis aja gak bisa. Memilih untuk bengong dan diem aja, saking gak ada tenaganya lagi lah.

Gue percaya sama kutipan quote ini:
“God will not take something from you, except God will replace it with something more better than the last one.”


Mungkin gue emang kehilangan handphone gue, tapi gue yakin hal yang ini ada maknanya, ada yang lebih baik yang sudah disiapkan Tuhan. 

No comments:

Post a Comment